Review Film : Eternal Sunshine of The Spotless Mind


Eternal Sunshine of The Spotless Mind merupakan rekomendasi dari seorang teman yang menurutnya ini film paling berkesan dalam hidupnya. Ketika seseorang merekomendasikan sebuah film favorite, sebenarnya kita dapat melihat bagaimana caranya memandang hidup juga pola pikirnya menghadapi kehidupan. Khusus film ini dapat dilihat tentang hubungan romantismenya.

Ternyata memang ini film ini memang menarik, tentang kehidupan sepasang pria wanita yang mempunyai karakter berlainan tapi saling jatuh cinta dengan spontanitas, tetapi juga berakhir dengan sebegitu cepatnya juga. Rasa cinta akhirnya akan menjadi suatu kenangan memori dalam kehidupan. Walaupun kenangan itu indah tetapi akan terasa ngilu dihati bila kita sudah berpisah dengan seseorang yang sangat dicintai itu. 

Momentum kecil saat bahagia menjadi kenangan mengiris hati ketika itu hanya tinggal kenangan.  Sebegitu dahsyat rasa cinta dapat berpengaruh didalam diri manusia. Mungkin hanya beberapa orang yang bisa benar-benar jatuh cinta sepenuh hati dan jiwa jadi ketika berakhir akan menyebabkan rasa sakit yang tak tertahankan. Sehingga tanpa terasa air mata menetes menahan pedihnya hati yang merindu. Ada kalanya sakitnya pedih hati ini maka ingin menghilangkan memori tentang hadir dirinya dalam kehidupan ini. 

Film ini mengingatkan mengenai beberapa hal penting dalam suatu hubungan berpasangan, yaitu saling menerima keunikan masing - masing pasangan. Dua kepribadian berbeda Joel Barish (diperankan Jim Carrey) seorang introvert yang penuh perhitungan dalam segala hal dan Clamenetine (diperankan oleh Kate Winslet) seorang ekstrovert yang sangat ekspresive menunjukkan rasa kepada pasangan. Mereka kepribadian berlawanan yang saling tarik menarik seperti magnet sehingga akhirnya jatuh cinta. Sebegitu dalam jatuh cinta ketika berakhir sampai bisa menjadi gila penuh kesedihan. Dengan teknologi yang canggih maka dapat membuat seseorang menghilangkan memori tentang kejadian dalam kehidupan agar bisa "move on" dan menjadi orang baru dengan kesedihan yang sudah dihilangkan. 

Sekarang pertanyaannya.. bagaimana jika ingatan tentang seseorang itu sudah dihilangkan tapi ketika kita berjumpa lagi dengan kondisi waktu yang berbeda tapi tetap saling jatuh cinta lagi dannn lagiiii ... berulang ulang jatuh cinta dan patah hati dengan orang yang sama. ???

Membunuh sebuah hubungan secara umum adalah komunikasi yang buruk, jika salah satu mempunyai bahasa cinta dengan ekspresive menunjukkan setiap saat, tapi satu orang lagi menunjukkan dengan sikap dan tanggung jawab. Kesalahannya dengan tidak saling berkomunikasi dengan baik. Sehingga salah paham terjadi terus menerus yang akhirnya menjadi pertengkaran dan membunuh rasa cinta itu. Perumpamaan seperti tanaman yang tidak disirami air akan layu dan akhirnya mati, begitu juga manusia yang hubungannya tidak disirami komunikasi dengan cinta maka akan saling menyakiti karena salah pengertian dan akhirnya pisah. Harus saling mengalah dan saling mencoba memahami sehingga akhirnya bertemu di jalan tengah.

Koneksi hati dan jiwa tak dapat dipungkiri karena terkadang kita menjadi maghnet dengan seseorang dan begitu juga sebaliknya. Walaupun kita berusaha menghapusnya dari ingatan tapi tetap ada rasa ingin menyimpan memori itu kedasar alam bawah sadar karena kita tak ingin melepaskan rasa kebahagiaan ketika bersama orang itu. Akhirnya.. sang waktu penyembuh kondisi apapun hatimu dan harus belajar ikhlas menerima takdirmu. 

Comments

Popular posts from this blog